Jakarta, 16 Februari 2025 Esas management sukses menyelenggarakan pelatihan tersebut diselenggarakan pada hari Rabu,09 Februari 2025 pukul 19.30 s.d 21.30 WIB yang dilaksanakan melalui platform zoom meeting dan ESAS Management serta dihadiri oleh tiga peserta dari berbagai latar belakang dan domisili yang berbeda.
Sertifikasi ini menghadirkan 1 narasumber yang tentunya Professional dalam bidang Certified Mastery in Diabetes Care (CMDC) Beliau adalah dr. Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D (Dosen, Dokter Umum, Penulis Puluhan Buku, Master Trainer Esas Management )
Amigdala, yang berperan penting dalam memproses rasa takut dan menonjolkan emosi, menjadi hiperaktif pada individu yang mengalami depresi. Respons amigdala yang meningkat terhadap rangsangan negatif memperkuat perasaan sedih, takut, dan sakit emosional. Konektivitas yang tidak lancar antara amigdala dan korteks prefrontal melemahkan regulasi emosi, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap perubahan suasana hati. Stres kronis membuat sirkuit amigdala lebih sensitif, sehingga tekanan emosi menjadi lebih intens dan terus-menerus. Menargetkan hiperaktivitas amigdala melalui terapi perilaku kognitif (CBT) dan intervensi farmakologis membantu dalam stabilisasi emosi.
Penyusutan Hipokampus dan Defisit Memori – Bagaimana Depresi Mengubah Struktur Otak
Korteks Prefrontal dan Defisit Fungsi Eksekutif dan Pengaturan Emosional pada Depresi
Depresi yang berkepanjangan mengurangi volume hipokampus, mengganggu konsolidasi memori dan ketahanan emosional. Neurotoksisitas yang disebabkan oleh stres kronis merusak neuron hipokampus, memperburuk disfungsi kognitif dan gejala depresi. Kadar faktor neurotropik yang berasal dari otak (BDNF) yang rendah pada depresi menghambat neurogenesis, yang selanjutnya membahayakan integritas hipokampus. Antidepresan dan intervensi gaya hidup, seperti olahraga, meningkatkan plastisitas hipokampus dan mendorong perbaikan otak. Studi neuroimaging mengonfirmasi bahwa atrofi hipokampus dapat dipulihkan dengan pengobatan depresi yang efektif.

Korteks prefrontal (PFC) mengatur fungsi eksekutif, termasuk pengendalian impuls, pengambilan keputusan, dan pengaturan emosi, yang semuanya terganggu dalam depresi. Aktivitas PFC yang berkurang melemahkan kontrol atas-bawah atas struktur limbik di amigdala, yang memperkuat disregulasi emosi. Defisit struktural dan fungsional dalam PFC berkontribusi terhadap keragu-raguan, kelelahan kognitif, dan gangguan penetapan tujuan. Pelatihan kognitif dan teknik neuromodulasi, seperti stimulasi arus searah transkranial (DCS), bertujuan untuk memulihkan fungsi PFC. Memperkuat konektivitas PFC-amigdala adalah kunci untuk meningkatkan ketahanan emosi dalam