Jakarta, 05 Juni 2024 ESAS Management sukses menyelenggarakan pelatihan Sertifikasi mengenai Expertise In Sustainable Development Goals (CESDGs).
Pelatihan Sertifikasi Expertise In Sustainable Development Goals (CESDGs) batch pertama tersebut diselenggarakan pada hari Rabu malam selama kurang lebih 2×60 menit yang dilaksanakan melalui platform zoom meeting dan Youtube ESAS Management serta dihadiri 21 orang peserta dari berbagai latar belakang dan domisili yang berbeda.
Sertifikasi ini menghadirkan 1 narasumber yang tentunya Professional dalam bidang Sustainable Development Goals (CESDGs). Beliau adalah Bapak dr. Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D. (Cand.) (Dosen, Dokter Umum, Penulis Puluhan Buku, Trainer Berlisensi BNSP), dengan seorang moderator yaitu Meta (Moderator & Customer Service ESAS Management).
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah komitmen global untuk mengatasi isu-isu penting seperti kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, dan keberlanjutan lingkungan. Generasi Milenial dan Gen Z berperan penting dalam mendorong kemajuan melalui pendekatan inovatif dan advokasi. Sejarah perkembangan keberlanjutan melibatkan konferensi PBB pada tahun 1972 tentang Lingkungan Manusia, Laporan Brundtland tahun 1987, dan Earth Summit tahun 1992. Perubahan dari Millennium Development Goals (MDGs) ke SDGs pada 2015 memperluas cakupan termasuk aksi iklim, konsumsi bertanggung jawab, dan kota berkelanjutan, menekankan inklusivitas dan integrasi.
Strategi inovatif untuk implementasi SDGs melibatkan penggunaan alat digital seperti AI, big data, blockchain, dan IoT. AI dan big data membantu optimalisasi sumber daya dan pengambilan keputusan, terutama dalam pertanian presisi, pemantauan lingkungan, dan kesehatan. Blockchain meningkatkan transparansi rantai pasokan, sementara IoT mendukung pengembangan kota pintar. Pendekatan kreatif dalam pembuatan kebijakan mencakup pemanfaatan wawasan perilaku, partisipasi masyarakat, dan eksperimen kebijakan.
Contoh keberhasilan SDGs meliputi kemajuan Rwanda dalam kesetaraan gender, investasi besar Costa Rica dalam energi terbarukan, inisiatif Swachh Bharat di India untuk sanitasi, dan pengembangan perkotaan berkelanjutan di Stockholm, Swedia. Jerman juga berhasil dalam transisi energi dengan Energiewende, yang meningkatkan pangsa energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
Teknologi berperan penting dalam keberlanjutan lingkungan, dengan kemajuan dalam energi terbarukan, manajemen limbah, dan konservasi. Energi surya, angin, dan penyimpanan energi telah menjadi lebih efisien dan terjangkau. Teknologi manajemen limbah menggunakan AI dan robotika untuk mendaur ulang lebih efisien, sementara teknologi pemantauan lingkungan seperti drone dan penginderaan jauh membantu melindungi keanekaragaman hayati.
Memastikan pertumbuhan inklusif memerlukan jembatan kesenjangan digital dengan memperluas konektivitas internet, meningkatkan literasi digital, dan memastikan aksesibilitas teknologi yang terjangkau. Program literasi digital, kemitraan publik-swasta, dan pendekatan pendidikan inovatif mendukung pertumbuhan yang inklusif dan memastikan semua orang dapat memanfaatkan kemajuan teknologi.
Pelibatan komunitas dan advokasi untuk SDGs penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Gerakan akar rumput, strategi komunikasi efektif, dan pelibatan pemuda serta komunitas terpinggirkan sangat diperlukan. Gerakan akar rumput menggerakkan solusi lokal untuk tantangan global melalui organisasi berbasis komunitas, pendekatan partisipatif, dan aliansi dengan LSM. Strategi komunikasi yang efektif melibatkan penggunaan cerita visual, kemitraan media, dan pesan yang disesuaikan. Melibatkan pemuda dengan mengintegrasikan konsep SDGs ke dalam pendidikan dan menyediakan peluang kepemimpinan sangat penting, sementara komunitas terpinggirkan mendapatkan manfaat dari perencanaan partisipatif, akses teknologi yang terjangkau, dan kolaborasi dengan organisasi akar rumput.
Penyesuaian praktik bisnis dengan SDGs melibatkan model bisnis berkelanjutan, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan inovasi hijau. Perusahaan mengadopsi prinsip ekonomi sirkular, investasi berdampak, dan sertifikasi B Corp untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi inti mereka, memastikan profitabilitas sambil mengatasi tantangan sosial dan lingkungan. Praktik bisnis hijau seperti adopsi energi terbarukan, kimia hijau, material biodegradable, dan keuangan berkelanjutan mendorong keberlanjutan lingkungan dan manfaat ekonomi. Tata kelola perusahaan dan pendidikan karyawan penting untuk menanamkan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis, menunjukkan bahwa bisnis dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan global.
.
Tim Redaksi