Jakarta, 05 Mei 2024 Esas management sukses menyelenggarakan pelatihan Sertifikasi mengenai Certified Basic of Pharmacogenetics And Pharmacogenomics (CBPPharm).
Pelatihan Certified Basic of Pharmacogenetics And Pharmacogenomics (CBPPharm) tersebut diselenggarakan pada hari Minggu, 05 Mei 2024 pukul 08. 30 s.d 10.30 WIB yang dilaksanakan melalui platform zoom meeting dan Youtube ESAS Management serta dihadiri banyak peserta dari berbagai latar belakang dan domisili yang berbeda.
Sertifikasi ini menghadirkan 1 narasumber yang tentunya Professional dalam bidang Certified Basic of Pharmacogenetics And Pharmacogenomics (CBPPharm). Beliau adalah Bapak dr Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D.(Cand). (Dosen, dokter umum., penulis puluhan buku, dan Trainer berlisensi BNSP), dengan seorang moderator yaitu Indah (moderator & Admin Support ESAS Management).
Di tengah pesatnya kemajuan dalam dunia kedokteran, Pak Dito memperkenalkan pandangan baru yang menjanjikan di hadapan kita: revolusi farmakogenetika dan farmakogenomik. Dalam pemaparannya, ia menyoroti pentingnya peran disiplin ilmu ini dalam mengubah paradigma layanan kesehatan dari yang reaktif menjadi proaktif, personal, dan prediktif.
Pharmacogenetics dan Pharmacogenomics, dua bidang ilmu yang memadukan Pharmacology dengan genomics, menjadi tonggak penting dalam evolusi ini. Pharmacogenetics meneliti bagaimana variasi genetik mempengaruhi respons individu terhadap obat, sementara pharmacogenomics mengambil pendekatan yang lebih luas dengan menyelidiki pengaruh genetik secara menyeluruh terhadap respons obat.
Menariknya, revolusi ini menjanjikan sebuah masa depan di mana pengobatan tidak lagi bergantung pada pendekatan ‘satu untuk semua’. Sebaliknya, keputusan terapeutik akan didasarkan pada profil genetik individu. Hal ini membuka pintu menuju pengobatan yang lebih efektif dan aman, dengan kemungkinan efek samping yang lebih rendah.
Salah satu kunci dalam pemahaman lebih lanjut tentang kesehatan manusia adalah pemahaman tentang genom manusia. Genom menyimpan rahasia penting dalam variabilitas genetik antar individu. Polimorfisme genetik, terutama SNP (single nucleotide polymorphism), menjadi fokus dalam upaya untuk memahami bagaimana variasi genetik ini memengaruhi respons terhadap obat.
Pengujian genetik, khususnya dalam bidang pengobatan yang dipersonalisasi, memainkan peran yang sangat penting. Dengan analisis genom individu, kita dapat mengidentifikasi varian genetik tertentu yang dapat memengaruhi respons terhadap obat tertentu. Contohnya adalah pengujian farmakogenetik untuk varian keluarga enzim CYP450, yang dapat memberikan panduan berharga dalam dosis dan jenis obat yang tepat untuk setiap individu.
Namun, seperti halnya dengan setiap revolusi, tantangan juga muncul. Implementasi pengujian genetik preemptif, meskipun menjanjikan manfaat yang besar dalam mengoptimalkan perawatan saat ini dan di masa depan, menghadapi beberapa kendala. Di antaranya adalah masalah etika, regulasi, dan biaya. Meskipun demikian, harapan untuk masa depan pengobatan yang lebih efektif, personal, dan prediktif tidaklah hilang. Dengan terus mendorong batas-batas ilmu pengetahuan dan teknologi, revolusi farmakogenetika dan farmakogenomik menawarkan pandangan yang cerah untuk masa depan ke
Tim Redaksi