Jakarta, 23 Februari 2025 – ESAS Management berhasil menyelenggarakan pelatihan Sertifikasi Certified First Aid At Work (CFAW) pada Minggu, 23 Februari 2025. Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung di ESAS Management. Pelatihan yang diadakan dari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai peserta dari berbagai latar belakang dan domisili.
Pelatihan Certified First Aid At Work (CFAW) ini menghadirkan narasumber berpengalaman, Bapak Julianes, Amd.Kep., CMT. yang merupakan seorang Master Trainer by BNSP RI, Perawat Bedah RS, First Aider (Praktisi PP). Acara ini dimoderatori oleh Indah, seorang moderator sekaligus admin support dari ESAS Management.
Dalam pelatihan keselamatan kerja, Bapak Julianes menekankan pentingnya identifikasi bahaya sebagai langkah awal dalam upaya keselamatan kerja. Dengan mengenali potensi bahaya di lingkungan kerja, baik fisik, kimia, biologis, maupun ergonomis, perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Identifikasi ini melibatkan inspeksi rutin, analisis risiko, serta pelaporan kondisi berbahaya oleh pekerja.
Setelah bahaya teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah pengendalian bahaya. Upaya pengendalian dapat dilakukan melalui eliminasi sumber bahaya, substitusi dengan bahan atau metode yang lebih aman, rekayasa teknis, penerapan prosedur kerja yang aman, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
Bapak Julianes juga menjelaskan bahwa dalam situasi darurat, kemampuan memberikan hidup dasar (BHD) sangatlah penting. BHD merupakan serangkaian tindakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk menjaga fungsi pernapasan dan sirkulasi darah korban sebelum medis tiba. Teknik yang umum digunakan meliputi kompresi dada dan pemberian napas buatan.
Selain itu, cedera seperti patah tulang dan luka terbuka memerlukan penanganan cepat dengan pembidaian dan pembalutan yang tepat. Pembidaian bertujuan untuk menstabilkan bagian tubuh yang cedera agar tidak terjadi pergerakan yang memperburuk kondisi korban, sementara pembalutan dilakukan untuk melindungi luka dari infeksi serta membantu proses penyembuhan.
Dalam situasi darurat seperti kebakaran atau , evakuasi yang cepat dan terorganisir sangat diperlukan. Setiap perusahaan harus memiliki prosedur evakuasi yang jelas, termasuk jalur evakuasi yang mudah diakses, titik kumpul yang aman, serta pelatihan bagi pekerja agar mereka siap menghadapi keadaan darurat.
Bapak Julianes menegaskan bahwa kesadaran akan keselamatan kerja dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Dengan pelatihan yang tepat dan kepatuhan terhadap prosedur K3, risiko kecelakaan dapat diminimalkan, sehingga produktivitas kerja tetap terjaga.