EsasNews.com – Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) memprediksi korban tewas akibat magnitudo 7,7 di hingga pada Senin (6/2) bisa mencapai 10 ribu orang.

Diberitakan CNN,USGS mencatat 47 persen peluang korban meninggal dunia tembus antara 100 sampai 10.000 jiwa. Ada pula peluang 27 persen korban tewas bisa menjangkau 100 hingga 1.000 jiwa.

Lebih dari itu, USGS juga mencatat 20 persen peluang korban tewas akibat bisa mencapai 10 ribu hingga 100 ribu jiwa.

Prediksi ini diambil dari pemodelan berdasarkan sejarah di wilayah tersebut.

Perkiraan juga ditentukan dari pertimbangan populasi yang terkena guncangan terberat dan kerentanan struktur di zona yang paling terdampak.

“Jumlah korban yang tinggi dan kerusakan hebat kemungkinan besar terjadi dan bencana itu kemungkinan besar meluas,” bunyi laporan USGS.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Populasi di wilayah ini tinggal di struktur yang sangat rentan terhadap guncangan , meski ada beberapa struktur yang mampu bertahan.”

Laporan itu juga memperkirakan kerugian berpotensi terjadi di kisaran US$1 miliar hingga US$10 miliar. Jumlah itu bisa mencapai hingga 2 persen PDB .

diguncang magnitudo 7,7 hari ini. itu terasa hingga dan per Selasa (7/2) bencana ini telah menewaskan total 3.823 orang di dan .

Sementara itu, belasan ribu orang di dua wilayah tersebut dilaporkan terluka

Hingga kini, ribuan bangunan termasuk gedung apartemen dan perkantoran dilaporkan runtuh.

Pihak berwenang pun memperkirakan jumlah korban tewas kemungkinan masih akan terus bertambah lantaran banyak orang yang hilang diduga masih terjebak reruntuhan.

Di , proses evakuasi puing-puing reruntuhan dan penyelamatan juga terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju.
(blq/bac)